Sebuah resensi

Oleh Jihan Nuraeni

Finalis Lomba Menulis Resensi Perpustakaan Daerah Tuban 2024

Identitas Buku

Judul Buku                        :    Ahangkara Sengketa Kekuasaan dan Agama

Nama Penulis                   :    Makinuddin Samin

Penerbit                              :    Javanica

Tahun Terbit                      :    2017

Bahasa                               :    Indonesia

Dimensi                              :    Halaman ke 253 – 488

ISBN                                   :    978-602-6799-13-5

                                             :

Hamparan Denyut Nadi dalam Pengorbanan

Beberpa bab yang disajikan dalam buku memuat banyaknya kisah yang di torehkan dalam sebuah karya tulisan. Peristiwa terdahulu yang bersifat nyata adanya. Memuat sejuta misteri yang di jabarkan dalam isi buku,seperti yang tertera dalam kelebihanya mampu membuat pembaca merasakan atau berimajinasi perihal isi buku yang di bacanya.

Perumpaman alam dalam kunang – kunang di kubah Masjid yang terjadi

Pada ( 1468-1471 Saka) adanya berumpamaan yang di tulis bersinambungan dengan peristiwa alam,di manaa disebutkan keindahan kabut,matahari,pucuk – pucuk padi yang di hiasi dengan kicauan burung pemangksa.Pelarian bab yang di beri permisalan awal kata dengan perumpamaan hamparan persawahan dan permasalahan hujan yang mengakibatkan pembuatan lahan sawah.

Seiring berjalanya isi buku  banyaknya hal yang terjadi permasalahan dari pertumbuhan padi menuaikan sebuah pertanyaan “benarkah kata orang – orang penanggungan bahwa tanah di sana lebih subur sehingga berpengaruh pada anak padi” .Keadaan yang terjadi membuat seseorang teringkat bahwa ini sebuah pelarian, kesadaran bagi orang kalah yang menanggung beban membalas kematian saudara-saudaranya.

Makna buku dari paragraf awal Pelarian yang di maksud bahwa teringatnya akan pengorbanan dalam peperangan terhadap pasukan Demak. Yang mengakibatkan seorang pemimpin kehilangan nyawanya, lepas mengikuti lenyapnya Majaphit.

Kejelian seorang pemimpin sangat di akui kehebatanya sebelum mencapai setrategi yang di rencanakan sudah bisa mencium hal apa yang akan terjadi pada saat peperangan.Seperti yang tersisipkan dalam isi buku terdapat suatu tragedi kekalahan Lamongan Blitar,dan Wirasaba atas Demak membuka tabir tentang kekuatan tersembunyi di Watan Mas yang mengakibatkan pasukan Sandibaya mencium gelagat pencurian Watan Mas.

Di sinilah mulai terjadi penindasan secara besar yang di lakukan dengan membakar gubuk-gubuk,pertapaan paraajar dibongkar paksa yang menjadikan Watan Mas kembali menjadi reruntuhan.Kerajaan demak yang tiada habisnya selalu melibas suatu kekuasaan,seperti Keraton Sangguruh.Sehingga terjadilah pelarian pasukan sangguruh ke Tuban.

Demak pimpinan sunan kudus mencapai tujuanya yang menghancurkan Dahanapura yang mengorbankan perang puputan.Tuban terpaksa menyerah dalam hitungan hari.Atas nasihat Sunan Kalijaga,Adhi Pati Tuban Arya Gegilang menjalankan siasat Wijaya untuk melawan Demak.Sehingga terjadi perang telik sandi,persekongkolan,penghianatan dan balas dendam terjadi sepanjang waktu.

Peristiwa dalam buku yang terus bergulir .Kekalahan,pengorbanan,hingga lenyapnya nyawa selalu di rasakan.Kuatnya pasukan demak embuatnya merasa selalu menang dalam peperangan seperti yang terjadi pada saat demak menutup riwayat Majapahit Selamanya.

Penjabaran dari isi buku Demak kian merajalela sedangkan keteguhan kawan- kawan kerajaan Majapahit membuatnya harus kehilangan nyawa namun dirinya masih ada hingga kini.Beban yang di rasakan tidak bisa di tanggungnya jikala akan melawan pasukan Demak di mana pun yang ada dalam pemikiranya hanyalah kematian.Sehingga di rasa seperti anugrah jika hingga kini masih bisa memegang nyawanya.

Buku yang menyajikan setiap bab baru yang akan di baca bahwasanya akan menemukan perumpamaan alam yang di balut dengan kata sehingga menjadi seperti puisi. Beberapa bab baru seperti berburu restu yang di ringkas dalam kisah kedaton Giri yang didirikan  oleh Radhen Paku atau Maulana Ainul Yakin yang berjudul Sunan Giri.

Di sini seolah buku menjabarkan awal mula Sunan Giri memulai mendirikan tempat belajar serta perjalanan hidup yang tak lekan akan sebuah cobaan dalam mensiarkan agama dan mendirikan sebuah masjid.Kisah kehidupan keluarga yang juga ikut rela berkorban menuaihkan akhir kenelangsaan.Tidak hanya awal isi buku bagian akhir terkadang dalam buku juga mendapati perumpamaan seperti “kini bukan kulitnya yang dingin,tetapi hatinya yang sedang beku karena nelangsa”.

Terdapat juga akhir kata “jangan jadi bunga glagah yang mudah rontok,anakku,doa-nya untuk panji lanang”.Sudah terlihat bahwa terjadi pengorbanan begitu besar yang di rasakan.

Dalam bab empat ini terdapat awalan kata Bersekutu entah menjabarkan kisah apa yang akan membuat pembaca merasa ter enyuh akan ceritanya.Yang pasti kata awal yang di sambung dengan beberapa kalimat mesti tidak tertinggal dengan alam dan isinya.Entah bagaimana pemikiran seorang penulis bisa mengkaitkanya dengan kisah yang akan di tuangkan selanjutnya.Kembali lagi dengan kisah Demak.

Bab yang kelima ini sungguh menarik berkisahkan dengan para blandong. Dengan terhubungnya antara Saptawara Mangsa Srawana,nama-nama orang yang mirip dengan nama binatang di jadikanya seperti lontaran percakapan.Bab selanjutnya terdapat beberapa pembahasaan seperti pralaya,menggeser perang,utusan sebrang,titik api,para sepuh ,tunjung biru dan masih terdapat pembahasan lain yang semuanya itu menyangkut dengan pengorbana akan kerajaan dan rasa nelangsa atas peristiwa peperangan yang terjadi.Tidak hanya itu rasa penghianatan juga di curahkan dalam isi buku ini yang terakhir menjadi sirna.

Sirna ketika Demak berupaya menaklukan Panarukan,Arya Penangsang,keponakan Trenggana, diam-diam menyiapkan kekuatan perang DI Jipan Panolan demi membalas dendam atas kematian ayahnya.Banyaknya kejadian tragis yang membuat dendam dari setiap keturunan terus terjadi.

 sehingga terbitlah buku ini dengan ketebalan yang lumayan padat namun kelengkapan dari kisah di jabarkan secara teratur dan bisa memuaskan rasa penasaran pembaca. Dari kisah pengorbanan dari peperangan. Namun buku ini isinya kerap di sangkutkan dengan ajaran agama yang di syiarkan para wali.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top