Empat siswa SMAN 1 Singgahan Tuban menjadi pasukan pengibar bendera upacara peringatan kemerdekaan Kabupaten Tuban. Mereka adalah Bima Sanjaya, Isna Aureliya Hanif Nur Rohman, Riki Wahyu Firdiansyah, dan Indah Rofiatun. Selama dua minggu mereka mengikuti karantina sebelum bertugas pada upacara 17 agustus. Berikut cerita selama mengikuti karantina yang dibagikan oleh Isna Aureliya Hanif Nur Rohman.
Masa karantina dari tanggal 4-18 agustus 2024. Hari pertama yaitu pembukaan pelatihan dan pendidikan calon paskibaraka. Pembukaan digelar di pendopo Kabupaten Tuban. Dilanjutkan cek in hotel. Dilanjutkana latihan PBB sampai sore.
Hari kedua sampai hari kedelapan peserta digembleng latihan formasi upacara pengibaran serta penurunan. Hari kesembilan ada tambahan materi yaitu latihan pengukuhan calon anggota paskibaraka. Latihan berupa pengambilan bendera pusaka serta duplikat.
Masa karantina sangat sibuk dan menguras tenaga. Tapi peserta juga sangat senang. Sampai hari ke-3 karantina kami tidak nyaman, merasa kangen rumah, kangen sekolah dan lain segalanya. Namun seiring waktu kami jadi lebih dekat saling mengenal satu sama lain. entah laki laki maupun perempuan akrab.
Kami menamai diri kami warga desa bahagia. kami mulai jam 4 bangun sholat subuh berjamaah. Lari pagi, latihan, makan siang bersama sholat dhuhur bersama makan malam bersama. Semua kami lakukan bersama. Seiring berjalannya waktu kami semakin dekat.
Banyak hal baru yang kami dapatkan selama karantina. Selain pelajaran PBB, kami juga belajar nilai kebersamaan, disiplin, managemen waktu dan lain sebagainya.
Untuk adik-adikku calon paskibraka, semangatlah untuk mencapai tujuan. Menjadi paskibraka itu menyenangkan sekali. Itu akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang tak akan terlupakan.
***
Redaksi