Perkemahan Akhir tahun SMAN 1 Singgahan dilaksanakan selama tiga hari (19-21 Juni 2023). Berlokasi di bumi perkemahan Ngawun, Kec Parengan Tuban. Kemah diikuti seluruh siswa kelas 10 yang berjumlah 210 siswa. Dua hari sebelum perkemahan mulai, Panitia dan peserta sudah menyiapkan semua perlengkapan kemah. Panitia menyiapkan kapling untuk batasan batasan tenda peserta dan mendirikan tenda kesekertariatan. Sedangkan peserta mengumpulkan perlengkapan yang harus dibawa.

Senin 19 Juni 2023, peserta melakukan cekin pada pukul 07.00. Selanjutnya, peserta mendirikan tenda. Pukul 10.00 pendirian tenda selesai dan disusul dengan kegiatan apel pembuka.

Acara hari pertama adalah lomba pioneering. Peserta dibagi menjadi 8 sangga laki laki dan dan 13 sangga perempuan. Setiap sangga memiliki personil sekitar 7-8 siswa. Aturan pionering, setiap sangga diberi 3 tongkat dan diperbolehkan mengambil tongkat lagi jika dibutuhkan. Ada sangsi jika salah satu sangga sudah diberi dan mengambil lagi tongkat tetapi tongkat yang diambil masih tersisa atau tidak terpakai. Sangsinya, sangga tersebut didiskualifikasi. Dalam lomba pioneering, yel-yel peserta juga dilombakan. Kreatifitas dan kekompakan menjadi penilaian utama dalam lomba yel-yel tersebut.

    Kegiatan selanjutnya adalah LBB dan PBB. Kakak-kakak dewan kehormatan memimpin kegiatan yang melatih mental dan menguras energi ini. Cuaca terik hutan Bumi Perkemahan Ngawun yang sedang meranggas tidak mengurangi semangat. Semua peserta tetap fokus penuh dengan kegiatan yang berlangsung.

Malamnya, Kak Mohdy menyampaikan materi keorganisasian. Langsung disambung dengan TES SKU untuk peserta. Malam sahdu di Bumi Perkemahan Ngawun berjalan cepat. Tak terasa acara malam selesai. Pukul 21.30 peserta mulai menghitung bintang.

Hari kedua setelah senam, Kakak DKA mengajak sangga putri jalan-jalan pagi dari gerbang Bumi Perkemahan Ngawun yang menghadap ke selatan belok ke arah timur sampai ke perempatan Ngawun dan putar balik menuju perkemahan. Sedangkan sangga laki-laki melakukan workout ditempat yang dipimpin oleh Kak Zaki.

Pukul 14.00 petugas DAMKAR datang memberikan materi penanggulangan kebakaran. Dalam materinya, petugas DAMKAR menjelaskan bahwa api terjadi akibat adanya tiga unsur yaitu OKSIGEN, BAHAN BAKAR, PANAS. Api tidak akan menyala kalau jumlah oksigen kurang dari 15%. Petugas juga menjelaskan Ketika ada gas elpiji bocor jangan panik. Buka semua pintu dan jendela. Lepas regulator gas, ambil kertas untuk mengkipas agar gas keluar. Hindari menggunakan kipas elektronik karena itu dapat menimbulkan percikan api dan dapat menyalakan gas yang bocor. Gas elpiji tidak meledak melainkan tutup kelep yang bocor dan tabung gas itu memiliki tekanan 8 bar dan harus 1000 bar lebih untuk meledak kan tabung gas elpiji.

Setelah peserta memahami penjelasan, petugas langsung mengajak peserta praktik memadamkan kebakaran. Ada Praktik tambahan yaitu Praktik menangkap ular. Ada kalanya ular masuk permukiman warga. Sekali lagi, bila menemukan ular masuk rumah, jangan panik. Ada langkah-langkah yang bisa diambil agar ular tidak menyerang.

Selanjutnya, materi reboisasi yang diisi oleh pihak KPH PARENGAN. Peserta sangat antusias dengan materi ini karena dekat dengan kehidupan sehari-hari. Ternyata di lingkungan yang rindang seperti di daerah Singgahan, dampak penggundulan hutan tetap menjadi ancaman.

Malamnya, Api Unggun menyala di Bumi Perkemahan Ngawun. Saat semua sumber cahaya dipadamkan dan hadirin hening, Kak Susanto menyulut gunungan kayu bakar dengan obor. Semua yang hadir malam itu terhipnotis aura api unggun yang dinyalakan dengan seremoni khusus.

Tampilan pensi dari setiap sangga menutup acara api unggun. Selanjutnya, Peserta dijadwalkan tidur. Di tengah tidur panitia membangunkan peserta untuk kegiatan jurit malam. Kegiatan ini diisi oleh tes. Sekitar pukul 02.30 sampai subuh dini hari dan kegiatan dilanjutkan dengan solat subuh dan kegiatan bersih bersih.

Hari ketiga sekaligus hari terakhir, Kak Cipung memberikan pemantapan tentang materi reboisasi. Outbound dan highking merupakan kegiatan fisik terakhir yang harus diselesaikan. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga pos: Pos satu atau pos pemberangkatan. Di pos ini setiap sangga diberi benih pohon dan harus menanamnya di lokasi yang telah ditentukan. Sedangkan Pos dua dan tiga adalah pos game yang harus dilewati dengan sukses oleh peserta.

Siangnya apel penutupan dilaksanakan. Perkemahan pun resmi ditutup. Rangkaian acara selama tiga hari telah dilalui. Capek fisik tak menghalangi peserta mengukir kenangan, menimba pengalaman. Suka duka akan menjadi cerita. Banyak yang terjadi, lebih banyak lagi yang terasa di hati. Bumi Perkemahan Ngawun menjadi saksi seribu satu cerita yang diukir Pramuka SMAN 1 Singgahan tahun ini.

Selesai

Sendy Adi Setyo



















Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top