Film pendek berjudul “Juang” karya siswa SMAN 1 Singgahan Tuban menjuarai FLSSN (Festival Lomba Seni Siswa Nasional) 2024 tingkat kabupaten Tuban. Film ini melengkapi prestasi SMAN 1 Singgahan dalam FLSS2N 2024. Selain menjuarai kategori film pendek, SMAN 1 Singgahan juga meraih juara 1 kategori gitar solo dan juara 3 kategori komik digital.

Film Juang menceritakan pemuda baik hati, dermawan dan suka menolong tapi merasa tidak ahli dalam bidang akademik. Walaupun demikian ia tetap berusaha belajar untuk menjadi yang lebih baik namun gagal. Sebuah ide cerita yang sederhana tetapi mampu memotret keresahan remaja saat ini.

Tim pembuat film ini adalah Alfareno Farel Mustofa (XI-1),Farhat Raffi Pasha Al Hafidh (XI-5) dan Maria Susanti(XI-6). Maria sebagai penulis skenario mampu membuat cerita singkat namun tuntas dalam menyampaikan pesannya. Alfareno sebagai sutradara berhasil mengarahkan M. Restu Sunandar, pemeran utama berakting secara natural. Sedangkan Farhat sebagai sinematografer berhasil menampilkan gambar-gambar estetik. Kerja solid tim ini berhasil menghadirkan tontonan yang ringan, related dan layak untuk direnungkan.

Di kategori gitar solo, Syukron Abadi kembali meraih juara satu. Cowok kharismatik yang tahun lalu juga menjadi juara gitar solo ini menampilkan dua lagu. Satu lagu daerah Sipatokaan dan lagu Di Bawah Langit Merdeka Belajar.

Lagu Di Bawah Langit Merdeka Belajar mengisahkah seorang siswa SMA yang berhati mulia, terjebak dalam kebingungan. la tekun belajar namun hasil tak kunjung memuaskan. Frustrasi melanda, ia merasa tak mampu mengikuti jejak teman-temannya yang cemerlang. Dengan tekad baru, ia mulai menjelajahi potensi dirinya dan menemukan passionnya di bidang sosial dan organisasi. la mulai berkegiatan dan menuangkan passion-nya dengan penuh semangat. Perlahan tapi pasti, ia mulai merasakan kebahagiaan dan kepuasan. la tak lagi terbebani oleh tuntutan akademis, dan ia mulai menemukan jati dirinya. “Di Bawah Langit Merdeka Belajar” adalah kisah inspiratif tentang seorang siswa yang menemukan jalannya sendiri dalam hidup, menunjukkan bahwa kesuksesan tak hanya diukur dari prestasi akademis, tetapi juga dari bakat dan potensi yang dimiliki setiap individu.

Dalam kategori komik digital, Marsania Dwi Safira berhasil meriah juara 3. Marsania membuat komik berjudul “Transformasi”. Mengisahkan remaja 17 tahun bernama Atan. Atan pandsi dalma bidang akademik. Atan juga populer di pergaulan. Namun dia tidak menemukan minat dalam bidang apapun. Atan sekedar melakukan sesuatu untuk orang lain.Suatu hari Atan terpikat sebuah lukisan. Kemudia seorang gadis mengajaknya mulai melukis. Dari situlah petualangan Atan dalam dunia seni dimulai, membantu Atan menemukan bakat dan jati diri.

Sederet prestasi di atas mengantarkan siswa SMAN 1 Singgahan melangkah ke ajang FLSSN tingkat propinsi. Bakat dan  minat bertemu lingkungan belajar yang tepat, menjadi kunci keberhasilan siswa  SMA bukit meraih prestasi elit.

***

Redaksi

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top